iklan

Rabu, 25 Mei 2011

NILAI RAPOR

PENGHITUNGAN NILAI RAPOR

Nilai rapor merupakan rata-rata nilai ulangan harian, ulangan tengah semester, dan ulangan akhir semester/ulangan kenaikan kelas. Pada dasarnya bobot masing-masing nilai ditetapkan oleh sekolah. Namun demikian, bobot ulangan harian disarankan sama atau lebih dari jumlah bobot ulangan tengah semester dan akhir semester. Berikut disajikan beberapa contoh pembobotan dan penghitungan nilai rapor.

Contoh 1

Bobot nilai Ulangan Harian, Ulangan Tengah Semester, dan Akhir Semester bobotnya adalah: 2 : 1 : 1.
Nilai ulangan harian 1, 2, dan 3 = 60, 75, 65
Rata-rata ulangan harian = 66
Ulangan tengah semester = 55
Ulangan akhir semester  = 65
Nilai rapor        =  {(2 x 66) + (1 x 55) + (1 x 65)} : 4
=  (132  + 55 +  65) : 4
                                    =  252 : 4
                                    =  63
           

Contoh 2

Bobot nilai Ulangan Harian, Ulangan Tengah Semester, dan Akhir Semester bobotnya adalah: 60% : 20% : 20%.
Nilai ulangan harian 1, 2, dan 3 = 70, 75, 65
Rata-rata ulangan harian = 70
Ulangan tengah semester = 55
Ulangan akhir semester  = 65
Nilai rapor        =  (60% x 70) + (20% x 55)  + (20% x 65)
=  42  + 11 +  13
                                    =  66

Contoh 3

Setiap Ulangan Harian, Ulangan Tengah Semester, dan Akhir Semester diberi bobot sama.
Nilai ulangan harian 1, 2, dan 3 = 60, 75, 65
Ulangan tengah semester = 55
Ulangan akhir semester  = 65
Nilai rapor        =  (60 + 75 + 65 + 55 + 65) : 5
=  320 : 5
                                    =  64

Semua nilai mata pelajaran dinyatakan dengan angka skala 0 - 100. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus diberi pembelajaran dan penilaian remedial sehingga mencapai ketuntasan. Bila dalam waktu yang tersedia (hingga akhir semester) yang bersangkutan belum juga mencapai KKM, pencapaian/nilai tertinggi yang ia peroleh yang dimasukkan ke dalam rapor. (Sumber:Direktorat Pembinaan SMP tahun 2009)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

next page